Cari Blog Ini

Minggu, 28 November 2010

KROMIUM (Cr)

Kromium adalah elemen yang secara alamiah ditemukan dalam konsentrasi yang rendah di batuan, hewan, tanaman, tanah, debu vulkanik dan juga gas. Kromium terdapat di alam dalam beberapa bentuk senyawa yang berbeda. Kromium di alam berada dalam bentuk senyawa : kromik sulfat, kromik oksida, kromik klorida, kromik trivalent, kalsium kromat, timbale kromat, kalium dikromat, natrium dikromat, seng kromat.

Sifat-sifat kromium:

1. Titik didih 2670C

2. Titik lebur 1837-18770C

3. Berat jenis 7,20 pada 280C

4. Kromium tidak larut dalam air dan asam nitrat, larut dalam asam sulfat encer dan asam klorida.

5. Kromium tidak dapat bercampur dengan basa, oksidator, halogen, peroksida dan logam – logam.

6. Kromium dapat menyala atau mudah menyala, dapat terbakar secara spontan apabila terpapar di udara atau bila debu kromium bercampur dengan udara dapat terbakar atau meledak.

7. Hindarkan dari panas, nyala api, percikan api dan sumber – sumber kebakaran yang lain. Hindari terjadinya debu kronium.

Penggunaan

· Kromium (0) digunakan dalam pembuatan baja (stainless steel) untuk menaikkan kekuatan, kekerasan dan resistensi logam.

· Kromium (VI) dan kromium (III) digunakan untuk menyepuh logam (electroplating), pencelupan dan pewarnaan (dyes and pigment), penyamakan kulit (leather tanning) dan pengawetan kayu (wood preserving)

· Proses pemurnian bahan kimia dan pembuatan katalis

· Pembuatan zat warna

Pencemaran lingkungan oleh kromium biasannya berasal dari pembakaran dan mobilitas dari batu bara dan minyak bumi. Apabila pencemarnya oleh berupa gasi kromium maka yang akan terkontaminasi adalah undara, sedangakan bila limbahnya berupa cairan maka akan tarjadi pemcemaramn air. Dalam air Cr akan mengalami reaksi pengompleksan dan redoks yang dapat mengakibatkan terjadinya pengendapan.

Toksisitas dari kromium meningkat sesuai dengan meningkatnya biloksnya. Seperti contoh dimana Cr+6 lebih jbersifat racun dari pada Cr3. di dalam tubuh Cr diuah menjadi bentuk yang sudah terdifusi oleh ligan piropospat, metionin, serin, glisin, leusin, lisin, dan prolin sehingg dapat masuk ke dalam jaringan tubuh. Di dalam tubuh logam Cr dapat mengendapkan RNA pada pH 7. bahaya akut dari logam Cr ini hanya menyebabkan iritasi pada bagian tubuh tertentu, sedangkan bahaya kronis logam Cr bisa menyebabkan borok, iritasi pada saluran pencernaan bahkan kanker (terutama pada hati dan paru-paru).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar