Cari Blog Ini

Senin, 27 Desember 2010

Stirena (C6H8)

Stirena merupakan salah satu turunan benzena. Dimana memilikui nama lain finilbenzen, peniletilen, stirol, stirolena, dll. Beberapa studi terdahulu menyebutkan bahwa stirena diduga dapat mengakibatkan terbentuknya kanker. Penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh Mcmichael menyebutkan bahwa kanker hematopoitic secara drastis meningkat hal ini disebabkan oleh stirena dan butadiena.

Sifat-sifat fisik dari stirena

1

Penampakan

Terdapat dalam larutan tidak berwarna

2

Titik lebur

-31 0C

3

Titik didih

145 0C

4

Kerapatan

3,6

5

Tekanan uap

5 mmHg pada 20 0C

6

Daya ledak

1,1-6,1 %

7

Titik nyala

31 0C

Merupakan senyawa yang stabil, tetapi kemungkinan polimernya kemungkinan dapat menimbulkan cahaya. Biasanya ditaruh atau pengrimannya menggunakan inhibitor yang tidak melarutkan. Substansi ini bereaksi cepat dengan asam kuat, aluminium klorida, pengoksidasi yang kuat, tembaga, dan garam logam. Merupakan zat yang sangat bebahaya dan beracun, karsinogenik, mutagenik, korosif dan menyebabkan terbakar.

Dari hasil penelitian toksisitas stirena adalah sebagai berikut:

  • Apabila dihirup oleh manusia dengan konsentrasi terkecil 10000 ppm selama 30 menit merupakan konsentrasi yang dapat membunuh manusia.
  • Apabila dimakan oleh tikus dengan dosis 316-2650 mg/kg merupakan dosis yang dapat membunuh 50 % tikus (LD50).
  • Apabila dihirup oleh tikus dengan konsentrasi 9500 mg/m3 selama 4 jam merupakan konsentrasi yang dapat membunuh 50 % tikus (LC50).
  • Apabila dihirup oleh babi dengan konsentrasi 12 g/m3 selama 14 jam merupakan konsentrasi dimana 50 % babi mati (LC50).

Sifat-sifat lain yang dimiliki oleh stirena adalah sebagai berikut:

  1. Mudah terbakar
  2. Terasa panas jika terhirup, tertelan ataupun terkena kulit
  3. Menyebabkan iritasi pada kuit dan mata
  4. Memiiki resiko kerusakan pada mata yang sangat parah
  5. Apabila disamping snyawa ini sebaiknya jangan bernafas terlalu dalam

2 komentar: